Jumat, 02 Juli 2010

Dasar Dasar Pengarah Acara Bagian A

Dasar Dasar Pengarah Acara

Pengertian;
Pengarah Acara adalah orang yang bertugas menginterpretasikan naskah seorang produser, menjadi suatu bentuk, suasana gambar dan suara, dalam menginterpretasikan harus selalu mengingat akan kepentingan penontonnya, dengan demikian pola pemikirannya harus sejalan dengan produser, hal demikian dimaksudkan agar hasil karyanya menjadi tontonan yang benar-benar dapat dinikmati.(darwanto)

Pengarah Acara adalah Seorang yang mempunyai profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kwalitas gambar yang nampak di layar dimana di dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput jalannya acara, dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi seperti penata kamera, penata lampu, penata audio dan lain-lain, hingga menjadi tontonan yang berbobot dan dapat dinikmati. (Naratama)

Perbedaan antara Pengarah Acara dengan Sutradara adalah pada “Job Descriptionnya”, seorang sutradara berperan melakukan penciptaan karya seni audio visual, sedangkan seorang pengarah acara televisi berperan melakukan liputan audio visual atau momentum sebuah acara.

Latar belakang Pengarah Acara
Pengarah acara televisi memerlukan seseorang yang berketerampilan dalam berbagai bidang, mampu mengkombinasikan pengetahuan komunikasi media audio visual dan pengetahuan perangkat peralatan produksi televisi.
Pengetahuan dasar yang disyaratkan untuk menguasai pengetahuan “pengarah acara”, dimulai dengan pemahaman cara bertutur dengan ‘citra bergerak’ mengunakan teknik-teknik produksi televisi, dasamping harus memahami manajemen organisasi produksi dan cukup berwawasan seni rupa.
Diantara teknik-teknik produksi yang harus dipahami:
- kemampuan mengungkapkan gagasan atau bertutur dalam bentuk naskah tertulis untuk kemudian diterjemahkan menjadi pernyataan gambar.
- Tata fotografi (videografi), termasuk pengetahuan teknik layer untuk mempertunjukan citra bergerak.
- Pengetahuan pencahayaan dan warna untuk produksi TV.
- Tata suara televisi mencakup kaitan pengetahuan teknik merekam dan ereproduksi suara.
- Editing televisi dll.



Pertemuan kedua

Pengarah Acara Harus Menguasai Bahasa Televisi
Bagi seorang pengarah acara/sutradara TV, pengertian atas pengambilan gambar dari sebuah shot atau komposisi gambar sangat berpengaruh pada cara pengarah acara untuk memberikan komando kepada seluruh kru produksi.


A. Bahasa Shot.
Kebanyakan dari gambar televisi adalah shot dari manusia, maka ukuran dasar dari shot-shot yang sering dipergunakan adalah berdasarkan ukuran badan manusia. Untuk bekerja lebih cepat maka shot-shot yang diinginkan di buat dengan semacam kode.
Lima shot dasar yang biasa digunakan dalam pertelevisian adalah:
1. Close Up (CU)
2. Medium Close Up (MCU)
3. Medium Shot (MS)
4. Medium long Shot (MLS)
5. Long Shot (LS)

B. Bahasa Pergerakan Kamera
Pedestal dan tripod merupakan alat yang paling umum digunakan untuk menempatkan kamera televisi. Maka kamera dapat digerakkan ke segala arah sesui dengan keinginan kita. Beberapa pergerakan kamera yang dikenal secara internasional adalah:
1. Panning
Pan merupakan cara pengambilan gambar dengan menggunakan badan kamera ke arah horizontal, tetapi tidak akan merubah posisi kameranya.
Ada beberapa jenis Pan yang sering digunakan dalam operasional sehari-hari, meskipun pada dasarnya pergerakannya sama yaitu menggerakkan badan kamera ke arah horizontal, tetapi maksud dan tujuannya berbeda.
- Following Pan adalah mengikuti sebuah gerakan dari subyek dengan gerakan panning kekiri ataupun kekanan.
- Survering Pan adalah kamera secara perlahan-lahan akan menelusuri pemandangan, baik pemandangan hanya sekelompok orang maupun alam. Dari shot ini bisa membentu keinginan penonton untuk dapa mengetahui lebih mendalam.
- Interrupted Pan : Gerakan panning yang demikian merupakan gerakan yang halus, tetapi dengan tiba-tiba di hentikan dengan maksud untuk menghubungkan dua buah subyek dimana subyek tersebut terpisah satu dengan lainnya.
- Kecepatan Panning : sebuah Pan yang dilakukan dengan cara perlahan-lahan dapat menimbulkan keuntungan maupun kerugian.
- Whipe Pan : merupakan gerakan panning yang dilakukan dengan cepat sehingga tidak dapat memperlihatkan rincian gambarnya.
2. Tilting
Tilting seperti halnya panning, hanya bedanya gerakan badan kamera dilakukan ke arah vertikal, dengan komando tril up-til down. Teknik ini digunakan untuk menunjukkan ketinggian atau kedalaman serta menunjukkan adanya satu hubungan.
3. Dollying/Tracking
Gerakan kamera yang menuju ke subjek disebut dolly in, sedang yang menjauhi subjek disebut dolly back dan gerakan dolly ini disebut juga Tracking, dengan demikian komando yang dipakai juga hanya dolly, menjadi tracking in/out/back.
4. Zoom
Zoom in dan zoom out merupakan salah satu pergerakan dengan tidak menggerakkan kamera sama sekali. Effek yang dihasilkan dari zoom sangat berlainan dengan effek dari suatu pergerakkan yang dilakukan dengan tracking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar